Para ilmuwan menganggap cahaya sebagai sebuah fenomena murni yang unik, yang sifat-sifatnya dapat dianalisis tanpa perlu menyelidiki hakikat dari cahaya itu sendiri. Namun pada tahun 1665, Isaac Newton mengusik ketenangan para ilmuwan ketika melalui sebuah percobaan ia berhasil menguraikan berkas cahaya putih menjadi berkas warna pelangi. Fakta cahaya putih merupakan campuran dari berbagai macam warna merupakan fenomena yag baru dapat dijelaskan dengan menyelidiki hakikat dari cahaya.

Pada abad ke-17 muncul dua teori tentang cahaya, yaitu teori Newton dan teori Huygens. Kedua teori ini begitu ramai diperdebatkan selama hampir satu abad, sampai akhirnya Thomas Young melakukan percobaan yang bersejarah pada 1801. Percobaan tersebut membuktikan bahwa teori Huygens lah yang benar. Pada 1862, Maxwell mengemukakan sebuah hipotesis yang sangat brilian dengan mengatakan cahaya sebagai gelombang elektromagnetik. Hipotesis ini baru diterima luas pada 1887 ketika Hertz melakukan percobaan yang membuktikan keberadaan gelombang elektromagnetik. Pada awal abad ke-20, para ilmuwan modern memunculkan teori kuantum, antara lain mengemukakan adanya sifat dualism gelombang partikel dari cahaya.